Tujuan setiap salesman adalah sama yaitu menjual produk sebanyak banyaknya sehingga dapat mencapai target penjualan dan mendapatkan incentive. Hanya saja dalam kenyataan tidak semua salesman mendapatkan hasil yang sama dimana biasanya para salesman yang professional akan mendapatkan hasil yang lebih baik dari salesman yang lain. Hal ini tidak bisa hanya dikaitkan dengan level pendidikan atau training yang dimiliki oleh tiap salesman karena para salesman professional juga banyak belajar dari pengalaman yang mereka miliki. Jika kita ingin mendapatkan hasil yang sama dengan para sales professional, ada baiknya jika kita mempelajari kebiasaan dan pendekatan yang mereka pakai dalam proses menjual kemudian kita dapat selanjutnya mengidentifikasi kekurangan kita dan berlatih keras untuk menutup kelemahan yang kita miliki. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Pam Kennet dan Crispin White, ada 5 style yang digunakan para sales professional dalam melakukan proses penjualan sebagai berikut: Dalam style ini salesman berusaha menimbulkan hubungan yang dekat dan lebih personal dengan costumernya. Biasanya salesman akan memakai bahasa yang sama dengan pelanggan dan dalam kunjungannya banyak membicarakan hal – hal di luar bisnis seperti keluarga, hobby dan lain sebagainya. Salesman dengan style ini biasanya extrovert, bersahabat dan memiliki outgoing personalities. Pada style ini adalah salesman yang ahli dalam penguasaan product knowledgenya dan mampu mengedukasi dengan penjelasan secara detail kepada para pelanggannya atas penawaran produk yang disampaikan. Salesman pada style ini memiliki kemampuan analisa yang tinggi dan ahli dalam menimbulkan kredibilitas secara tehnis dihadapan para pelanggannya. Style ini menekankan pada bagaimana membuat pelanggan tetap senang dengan memberikan service yang memuaskan sehingga mudah bagi mereka untuk mendapatkan penjualan. Salesman pada style ini memiliki komitmen atas respon yang cepat, follow up yang pro aktif serta komitmen yang kuat pada pelanggannya. Style ini lebih menekankan kepada kekuatan personal salesman, mereka menjual dengan pendekatan yang ngotot, sangat competitive, intense, penuh percaya diri dan tegas. Ciri khasnya adalah tenaga penjual yang tidak lagi menunggu order dari pelanggan tapi sudah bisa menyarankan pada pelanggan berapa jumlah produk yang harus dibeli. Style ini diterapkan oleh salesman yang dapat menciptakan hubungan baik dengan pelanggannya melalui saran bisnis. Salesman pada style ini mengerti atas isu-isu strategis berkaitan dengan bisnis pelanggan dan ahli dalam membantu pelanggannya dalam mengembangkan bisnis. Salesman yang sukses pada style ini memiliki kemampuan melihat "Big Picture" dari suatu masalah atau keadaan, pengetahuan yang luas atas pasar, kemampuan komunikasi yang persuasive dan kreativitas yang tinggi. Style Mana yang terbaik Untuk mendapatkan penjualan yang tinggi, salesman harus mendapat respect yang baik dari pelanggannya karena memang penjualan datang dari pelanggan yang membeli produk salesman. Untuk mendapatkan respect yang tinggi dari salesman maka tiga style pertama wajib dikuasai oleh salesman. Sedangkan menguasai dua style berikutnya akan membuat performance salesman menjadi outstanding karena pada dua style terakhir seorang tenaga penjual bukan lagi hanya seorang salesman saja akan tetapi sudah berubah menjadi business consultantnya pelanggan yang selalu memberikan masukan kepada pelanggan mengenai setiap keputusan bisnis pelanggan. Pada intinya, untuk mencapai sukses yang luar biasa modal utama tenaga penjualan adalah: Untuk mencapai criteria modal sukses salesman diatas, maka salesman dapat mengidentifikasi style mana yang paling dikuasai dan mana yang belum, kemudian segera salesman tersebut mengasah ketrampilannya melalui training serta masukan dari atasan maupun teman yang lain untuk mendevelop kemampuannya tersebut.
Tehnik Menjual Para Salesman Sukses
Relationship Style
Technical Problem Solving Style
Account Servicing Style
Assertive Style
Business Partnering Style
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment