Bisnis MLM di Internet

Bagi kebanyakan orang, mendengar kata MLM ( Multi Level marketing ) itu alergi banget, kalau ada yang menawarkan MLM pasti di benak kita pertama kali langsung berkata saya tidak akan join dengan program ini.
sebeanrnya kalau kita mau zoom in lebih dalam maka biasanya ada 3 alasan mengapa kita tidak begitu tertarik dengan Multi Level marketing yaitu :

1. Bertemu dengan banyak orang
Bisnis ini mewajibkan kita bertemu dengan banyak orang biasanya sarannya itu dimulai dari lingkaran terkecil yaitu rumah tangga kemudian ke saudara, tetangga, teman sekerja sampai masyarakat luas.
Disinilah masalahnya karena perlu extra waktu untuk bertemu dengan mereka semua apalagi kalau kita sudah ada pekerjaan tetap makin susah tuh, belum lagi kompromi dengan ego dan diperlukan kemampuan negosiasi dan persuasi yang tinggi sehingga kalau tidak didasari kemauan yang kuat serta fokus maka susah bagi kita untuk bisa bertemu dengan banyak orang tersebut

2. Banyak bisnisnya yang gagal
Memang banyak bisnis Multi Level Marketing ini yang gagal seperti produknya tidak begitu diminati konsumen atau perusahaan MLM tersebut tidak memenuhi komitmen kepada kita

3. Ikut - ikutan
Naah kalo ini juga banyak, denger2 dari orang lain kalau bisnis MLM itu payah, maka mereka ikutan ga suka dengan bisnis MLM

Padahal menurut beberapa pakar bisnis MLM adalah bisnis yang menjanjikan, berikut beberapa kutipannya :

“Salah satu bentuk distribusi baru di masa yang akan datang yang akan menjadi trend dan meledak di seluruh dunia adalah multi-level marketing.” - Zane Pilzer

“Multi-level marketing adalah bisnis yang dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa memandang latar belakang dan membuat setiap orang yang mengerjakannya dapat menjadi berpikir besar menuju impiannya masing-masing secara terarah
Stephen R Covey

“Jika anda ingin berpindah ke kuadran kanan (kebebasan finansial), maka tempat yang tepat untuk memasukinya adalah multi-level marketing.” - Robert T Kiyosaki

Kalau dari pengamatan saya banyak juga loh orang yanbg berkutat di MLM dan berhasil dan itu karena mereka memiliki gairah untuk melaksanakan bisnis MLM nya dan didukung oleh program pemasaran yang baik serta berkomitmen dari perusahaan MLM nya.
Nah, sekarang jaman udah lebih maju, jadi yang namanya MLM itu ternyata ga mesti ketemu banyak orang,kalau kita punya gairah untuk melakukan itu dan dibantu dengan internet maka yang perlu dilakukan adalah membuat banyak orang melihat presentasi kita, apalagi sekarang ada bantuan dari social media seperti facebook, twitter,yahoo messanger dan skype ini juga bisa kita manfaatkan untuk menjual MLM kita.
Jadi kalau sekarang yang perlu dilakukan adalah mencari program MLM yang bagus, terbukti handal serta system marketing nya tidak rumit dan mudah dihubungi contact personnya, kemudian manfaatkan sarana internet yang ada dan social media. Cukup kita bekerja hari sabtu - minggu saja untuk membuat dan mengundang orang melihat presentasi kita yang kita letakkan bisa di website, social media atau beriklan di google. Semakin banyak yang melihat semakin besar kemungkinan mereka joint dengan team kita

Baru - baru ini searching di internet tentang program MLM dan ternyata ketemu program MLM dimana ada pilihan buat coba2 dulu maksudnya kalau kita belum interest tapi mau coba dulu juga bisa, kalau tertarik ikutin aja link dibawah ini atau copy paste ke browser kamu yah. Kalau tertarik bisa juga langsung ikut programnya...

http://www.tekanini.com/andriwest1


























Tips sukses mengukur kinerja salesman

Semua orang pasti ingin sukses, dan untuk sukses tentunya ada beberapa tahapan yang harus dilalui seperti menentukan tujuan, menentukan tindakan untuk mencapai tujuan tersebut serta melakukan evaluasi tentang hasil yang sudah dicapai.
Hal Yang sama juga tentunya berlaku buat salesman baik salesman yang bekerja pada suatu perusahaan maupun salesman yang bekerja sendiri, kita butuh evaluasi atas setiap pekerjaan yang kita lakukan agar langkah kita tetap searah ke tujuan yang kita inginkan.
Berdasarkan pengalaman saya dalam bekerja pada beberapa perusahaan distribusi maka yang biasanya dipakai dalam mengukur kinerja salesman adalah sebagai berikut :

1. Actual Call / Kunjungan yang dilakukan
Setiap salesman itu memiliki area penjualan dan toko kan dan kemudian untuk menentukan jumlah kunjungan salesman per harinya toko - toko tersebut dibagi dengan hari kerja dan disesuaikan dengan karakteristik tiap toko tersebut.
Untuk mencapai hasil penjualan yang optimal, salesman wajib mengunjungi semua toko ini apapun ceritanya karena setiap kunjungan inilah yang akan menghasilkan penjualan bagi salesman tersebut.
Ada beberapa pendekatan yang digunakan dalam proses kunjungan ini agar bisa tercapai hasil 100%, bisa memulai dengan toko terjauh dari kantor salesman sampai dengan menyesuaikan dengan jam sibuknya si toko.

2. Effektif Call
Effektif call adalah toko yang melakukan transaksi. Idealnya pasti adlaha semua toko yang dikunjungi melakukan transaksi dengan jumlah besar kan? akan tetapi tentunya hal ini tidaklah mudah banyak tantangan untuk membuat sebuah toko ini efektif mulai dari stok yang masih banyak sampai dengan tidak ada yang memutuskan untuk melakukan pembelian.
Untuk mengatasi masalah ini dibutuhkan bukan saja kemampuan negosiasi dan interpersonal tetapi juga penguasaan salesman atas tiap toko tersebut karena percuma saja salesman bisa mempengaruhi pembeli akan tetapi jika stok menumpuk maka si pembeli pasti tidak akan melakukan transaksi

3. Jenis Barang yang terjual
Kepinginnya semua salesman itu bisa menjual semua lini produknya pada jumlah yang banyak akan tetapi di lain pihak si pembeli pasti hanya akan membeli produk yang laku di pasar atau turnovernya cepat.
Untuk sukses dalam hal ini sarankan si pembeli untuk membeli barang yang turnovernya lambat dalam jumlah unit yang kecil serta berikan jaminan bahwa jika memang barang tersebut tidak laku dapat dikembalikan kepada salesman sehingga pembeli merasa nyaman dengan pembelian tersebut, akan tetapi minta bantuan kepada pembeli untuk memajang produk tersebut pada tempat yang gampang terlihat dan bantuin promosiin sama konsumennya.

Tiga hal di atas biasanya yang digunakan untuk mengukur kinerja salesman karena kalau kita fokus pada proses maka ketiga hal diatas cukup untuk drive sales, intinya jika angka persentase untuk actual call dan efektif call sudah tinggi dan disertai dengan pembelian jumlah unit barang yang besar maka bisa dipastikan sales akan mengikuti. Hal ini juga bisa menghindari ketergantungan salesman kepada toko besar saja.



Strategi Promosi gimmick yang Effektif

Seiring dengan semakin ketatnya persaingan dalam penjualan produk terutama pada bidang fast moving consumer good, promosi memegang peranan yang sangat penting, baik promosi dalam bentuk iklan di media, penempatan SPG di toko - toko yang memiliki potensi penjualan tinggi serta produk promosi atau biasa disebut gimmick yang biasanya di banded dengan produk, disertakan sebagai give away dalam aktivitas pameran maupun pada event yang dilakukan oleh perusahaan.

Kali ini saya ingin memberikan penekanan pada gimmick atau produk yang biasanya diikutkan dalam paket penjualan dengan produk yang dijual. Hal ini merupakan suatu faktor yang penting karena produk tersebut dibawa pulang oleh konsumen sehingga experience konsumen dalam menggunakan feature dan benefit dari produk promosi itu sangat berpengaruh terhadap kesan konsumen pada produk yang kita jual.

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh marketer dalam melakukan perencanaan dan eksekusi atas promosi dengan meggunakan gimmick

1. Distribusi yang Efektif
Biasanya promosi dengan gimmick ini memiliki periode tertentu dan di lain pihak marketer harus bisa melakukan distribusi gimmick ini pada semua toko yang dituju tepat waktu.
Untuk Mencapai hal tersebut maka 2 hal perlu dipastikan, pertama distribusi dari central ke area dimana kita harus melakukan koordinasi dan monitoring yang ketat terhadap pihak ekspedisi dan kedua distribusi kepada toko yang kita tuju, untuk ini maka perlu dipastikan salesman membawa gimmick tersebut ke toko yang dituju sesuai dengan jadwal yang disepakati.

2. Perhatian kepada Keinginan Konsumen pada pasar yang kita layani
Untuk mendulang sukses maka kita harus mau mendengar konsumen kita termasuk gimmick. Usahakan mendapat feed back secara periodik baik dari konsumen maupun salesman kita tentang preference konsumen atas gimmick karena gimmick yang menarik bagi konsumen secara otomatis akan meningkatkan penjualan

3. Hindari fokus terhadap harga
Setiap promosi itu memang memiliki budget, sehingga semakin kecil biaya yang digunakan atau semakin kecil cost ratio semakin baik bagi profit. Akan tetapi perlu diingat juga jika gimmick ini merupakan perwakilan produk kita kepada konsumen sehingga qualitasnya secara langsung berkaitan dengan produk kita.
Contohnya jika kita menjual sebuah produk yang harganya mahal dan memberikan extra gimmick berupa pulpen, akan tetapi pulpen tersebut tidak bisa digunakan lagi dalam 2 hari mendatang maka sudah dapat dibayangkan kesan dan persepsi konsumen atas produk kita.

4. Sesuai dengan target market
Banyak gimmick yang menarik diluar sana tapi ingat selalu cari gimmick yang sesuai dengan target market, dengan begitu effect nya bisa maksimal misalnya produk susu untuk anak sebaiknya gimmicknya juga sesuai seperti tempat minum anak atau lunch box, Sebaliknya produk susu untuk orang tua maka gimmicknya bisa gelas atau steps counting device

5. Terdapat Informasi atas produk yang dijual
Jika keempat point diatas sudah terpenuhi maka step terakhir pada gimmick kita adalah mencantumkan brand kita.biasanya kalo di Indonesia dicantumkan logo dari produk, hal ini sangat jitu karena gimmick itu benar - benar mereka pakai dalam kehidupan sehari - hari maka konsumen tersebut akan terus mengingat kita.
belum lagi jika dipakai konsumen untuk anaknya sekolah dipinjamkan ke tetanggan atau saudaranya hal ini akan mengakibatkan naiknya brand awareness produk kita.

Semoga tips diatas bisa membantu dalam melakukan promosi gimmick yang effektif dan meningkatkan penjualan produk kita









Tips Salesmanship : Sell Your Self First

"Orang tidak akan membeli dari anda, sebelum mereka membeli anda"

Quote diatas saya dengar dari seorang motivator terkenal di Indonesia yaitu Mario Teguh. Quote ini sungguh sesuai sekali dengan seorang salesman yang melakukan penjualan baik jasa maupun produk.
Hal yang ingin saya bicarakan disini adalah bagaimana salesman dapat menjual dirinya dulu kepada konsumen sebelum konsumen atau pelanggan membeli produk darinya atau kalu disingkat penampilan seorang salesman yang effektif.

Penampilan salesman itu mau tidak mau sangat berpengaruh terhadap keputusan membeli seorang konsumen, bayangkan saja jika seorang salesman yang menjual suatu produk kosmetik misalnya akan tetapi penampilannya sunnguh kacau seperti penampilan yang tidak rapi, ataupun memakai baju sekenanya saja maka bisa dipastikan konsumen akan melakukan penolakan atau jika seandainya salesman itu menjual sebuah produk elektronik akan tetapi si salesman tidak mengetahui bagaimana cara menggunakan produk tersebut serta fitur yang bisa membantu konsumen dalam memenuhi kebutuhannya maka penolakan juga akan terjadi pada salesman tersebut.

Beberapa tips berikut bisa membantu salesman dalam menjual dirinya kepada konsumen sehingga jika konsumen sudah menyukai salesman tersebut maka penolakan dari konsumen tersebut dapat di minimalisir :

1. Penampilan Fisik yang Baik
Hal ini termasuk cara berpakaian serta tutur kata yang baik dalam melakukan komunikasi dengan konsumen.
Selalu usahakan berpakaian secara pantas dan rapi, rambut tersisir rapi dan bagi jika salesmanya adalah seorang wanita maka pakailah make up yang sesuai.
Selain tampil rapi, yang harus diperhatikan adalah tutur kata, hindari kata - kata yang terlalu pasaran atau bahasa slang selain itu gunakan intonasi bicara yang jelas dan kecepatan bicara yang wajar sehingga apa yang anda katakan mudah dimengerti oleh konsumen.

2. Penguasaan Produk yang Mumpuni
Sebagai salesman atas produk yang kita jual, maka didepan konsumen salesman haruslah menjadi pakar paling ahli atas produk tersebut. salesman harus menguasai bukan saja fitur serta benefit yang ada pada produk tetapi penguasaan atas perusahaan yang membuat produk atau menyediakan jasa serta hal - hal yang memiliki kaitan dengan produk tersebut seperti produk sejenis dari kompetitor sampai aksesoris yang berkaitan dengan produk tersebut harus dikuasai oleh salesman tersebut.

3. Penguasaan Pasar yang Baik
Salesman yang disukai konsumen itu adalah salesman yang memiliki pengetahuan atau wawasan yang luas, bukan saja pengetahuan atas produk akan tetapi pengetahuan tentang industri dimana dia bekerja.
Hal ini akan melengkapi kebutuhan konsumen atas informasi yang dibutuhkan dari produk ataupun jasa yang dijual konsumen sehingga proses pembelian akan menjadi relatif mudah.
Hal lain adalah, kebanyakan konsumen suka diberi saran dan saran yang mereka minta itu biasanya bersifat umum atau tidak tertuju hanya pada produk yang dijual salesman, terkadang malah mereka bercerita kepada kita atas produk kompetitor, nah jika kita tidak memiliki pengetahuan yang baik atas industri dimana kita bekerja maka feed back kita kepada konsumen pun tidak berbobot sehingga menyebabkan mereka enggan untuk melakukan hal yang sama kepada kita.
Pointnya adalah semakin baik interaksi kita dengan konsumen atau calon konsumen semakin besar pula kemungkinan dia membeli dari kita.

Tiga hal diatas adalah beberapa tips dari saya bagi salesman untuk dapat menjual dirinya dulu kepada konsumen sebelum mereka membeli produk. Semakin mereka menyukai kita semakin besar peluang untuk transaksi pembelian




Tips Mengelola Pelanggan Besar

Setiap salesman pastinya punya pelanggan, dan pelanggan ini di mata salesman tentunya ada rankingnya, bisa ranking atas tingkat kooperatif pelanggan sampai ranking atas tingkat penjualan pelanggan.
Untuk tingkat ranking penjualan pelanggan ini tentunya harus mendapat perhatian khusus dari salesman dimana pelanggan itu ada yang masuk katagori pelanggan besar, menengah dan kecil, cara menentukan katagori ini biasanya dilihat dari jumlah penjualan yang dihasilkan oleh pelanggan setiap bulannya.
Khusus untuk pelanggan besar atau biasa disebut key account store, umumnya mendapat perhatian special baik dari salesman maupun dari manajemen dimana salesman itu bekerja, hal ini wajar karena kontribusi mereka terhadap salesmam dan perusahaan cukup significant, sedikit saja masalah terhadap mereka maka akan mempengaruhi kinerja perusahaan secara total.

Bagaimana cara salesman dalam mengelola pelanggan besar ini, agar mereka dapat tumbuh dan terus meghasilkan kontribusi yang cukup baik bagi perusahaan dan tentunya pendapatan salesman. Berikut ini adalah tips dalam mengelola pelanggan besar berdasarkan hasil diskusi saya dengan seorang pelanggan besar di bidang general trade :

1. Kerjasama yang Saling Menguntungkan
Setiap pebisnis itu tujuan utamanya untung baik salesman sebagai wakil dari perusahaan maupun si pelanggan sebagai pengusaha.
Lalu gimana contohnya kerjasama yang tidak saling menguntungkan itu, berikut adalah beberapa diantaranya :
a. Jikalau salesman masuk ke area yang sudah menjadi pelanggan toko grosir besar yang juga pelanggan dari salesman atau
perusahaan di tempat salesman itu bekerja.komplain akan muncul jika si toko grosir itu dikenakan reward untuk pencapaian
target tetapi dia tidak bisa menjual secara leluasa kepada pelanggannya sehingga stok barangnya menjadi tinggi atau bahkan
tidak bergerak
b. Perang Harga, harga barang serupa yang dijual salesman di pasar fluktuatif sekali bisa hari ini lebih murah dan besok lebih
mahal. Kalau ini terjadi maka pelanggan akan merasa enggan untuk melakukan transaksi dengan salesman bukan saja dia merasa m
merugi karena ada harga yang lebih murah diluar akan tetapi dia juga akan mendapat komplain atas harga dari para pelanggannya

2. Komitmen
Hal ini sangat mutlak, komitmen sangat mutlak dibutuhkan bagi setiap hubungan, mulai dari hubungan bisnis sampai ke hubungan asmara hehee....
komitmen seperti apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh para pelanggan besar ini?, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Delivery Barang
Mereka sangat membutuhkan komitmen dari salesman atas delivery barang secara on time, karena mereka juga punya system atas
stok dan delivery ke pelanggannya. Jika salesman terlambat dalam pengiriman barang ke toko mereka maka system mereka juga
bisa berantakan
b. Reward
Banyak pelanggan besar pasti diberikan insentif atas pencapaian, hal ini biasa dilakukan para salesman untuk memastikan
mereka tetap berkontribusi seperti yang diharapkan. Untuk reward ini mereka menginginkan agar reward itu diberikan tepat
waktu sesuai dengan kesepakatan di awal, penundaan atas hal ini bisa berakibat buruknya hubungan antara salesman dengan
pelanggan tersebut

3. Hubungan yang Baik
Semakin baik hubungan baik yang tercipta antara salesman dengan pelanggan semakin berkontribusi lah si pelanggan tersebut terhadap omzet salesman, oleh karena itu jangan jadikan pelanggan besar itu seperti sapi perah yang hanya didatangi saat salesman butuh omzet saja.
Terapkan kunjungan rutin kepada mereka dan berikan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan dengan pelanggan kelas menegah dan kecil. Jangan lupa pastikan mereka memiliki nomer telpon pribadi salesman atau pin BB supaya komunikasi lancar, jika mereka butuh informasi atau keluhan diluar jadwal kunjungan salesman mereka selalu bisa menghubungi salesman.
Kalau bisa datang pada saat moment special mereka misalkan ulang tahun ataupun perkawinan kalau bisa bawa sesuatu, kalau tidak bisa bawa sesuatu,sempatkan mampir untuk mengucapkan selamat dan sebisa mungkin ajaklah supervisor anda untuk ikut serta. Hal ini sangat berarti pada hubungan antara salesman dengan pelanggan besar tersebut

Semoga Sukses dalam mengelola pelanggan besar anda........................